DHARMASRAYA,
INVESTIGASI_Ternyata
perjalanan. 11 camat 52 wali sekabupaten dharmasraya raun raun ke Jawa Barat
untuk menghambur hamburkan uang rakyat itu sangat menyedot perhatian masyarakat,
sementara masyarakat Dharmasraya sangat membutuhkan uluran tangan para wali
nagari dan camat tersebut.
Pasalnya, banyak kasus yang harus di selesaikan, separti
kasus tanah wilayat yang telah membuat pertikaian antara warga dalam kasus
tersebut. Bahkan warga sudah ada saling membunuh di Abai Siat dan pertumpahan
darah di Lubuk Bulang Kres Siguntur. Begitu juga di Tiumang Kres Sipangkur dan
beberapa nagari yang berada di Kecamatan Pulau Punjung Kecamatan Sitiung, Kecamatan
Koto Baru kecamatan Timpeh dan Kecamatan
Koto Besar.
Sementara camat dan wali tersebut yang seharusnya di suasana yang
sangat mencekam ini keberadaannya di tengah-tengah masyarakat. Namun kenyataannya
pergi raun raun bersenang hati. “Sejauh ini hasil dari studi banding wali dan
camat sebelum ini kenyataan nya tidak pernah teraplikasi di tengah masyarakat
hanya cuman nol besar hasilmya,” sebut Didin.
Sementara Darwin Tomas, warga Pulau Punjung
juga menyampaikan sebenarnya wali dan camat pergi dalam keaadaan. Kampun
halaman nya dengan banyak nya kasus tanah uilayat yang banyak harus diselesaikan.
Dan tidak seharus nya berpergian ke luar daerah hal ini tentu sudah jelas
mengundang sorotan masyarakat
“Kita akan mempertanykan dana dari mana
untuk raun raun ini. Kalau dana APBD ada
tidak kompesasi nya untuk daerah. Kalau tidak ada konpesasinya untuk daerah
kenapa pihak pemda mengeluarkan SPJ nya, Atau mereka sudah sepakat berkonspirasi untuk menghambur
hamburkan uang rayat. Ya tunggu ajalah kehancuran daerah ini,” tukuknya. ARP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar