Kamis, 28 Maret 2013

Pacaran dengan Anak Orang Kaya, Dodi Dituntut 8 Tahun Penjara



SOLSEL, INVESTIGASI_Sungguh naas nasib yang dialami Dodi Iskandar, siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 6 Kabupaten Solok Selatan. Soalnya, cintanya terhadap Ayu teman satu sekolahnya itu, bukan berujung bahagia, tapi babak belur dipenjara dan dituntut delapan tahun penjara.
 
Menyedihkan lagi, anak dibawah umur tersebut, harus kehilangan masa depan, sebab, jatuhnya hukuman delapan tahun terhadap dirinya, mengakibatkan ia tak bisa ikut ujian dan menamatkan sekolahnya.  
Meski, orang tua Dodi Iskandar, berupaya menuntut keadilan, namun jalan buntu yang didapat.  Pengakuan  orang tua Dodi Iskandar, Hasan Basri hukum di Kabupaten Solok Selatan ini, sudah dibeli oleh orang kaya yang tega mengorbankan masa depan anaknya.
Hasan Basri orang tua Dodi masih berupaya mencari keadilan untuk anaknya yang menjadi korban pengadilan.  Dan,  tidak terima dengan penangkapan, penganiyaan dan tuntutan delapan tahun terhadap anaknya yang masih duduk di bangku sekolah, ia melaporkan kasus tersebut ke Kejagung dan kesebuah TV ternama di Indonesia TV ONE. Ini dilakukan, karena ia melihat tidak tegaknya keadilan oleh aparat penegak hukum di Kabupaten Solok Selatan.
Apalagi, ia pernah mempraperadilan oknum penegak hukum yang diduga merekayasa kasus anaknya. Upaya ini tak berhasil, malah hukuman terhadap anaknya ditambah menjadi dua belas tahun.
Menurut, Hasan Basri, persoalan ini sebenarnya sepele dan tak seimbang dengan hukuman yang diterima anaknya. Penyebabnya, hanya gara-gara anaknya pacaran dengan Ayu anak  orang kaya. Hubungan asmara Dodi dan Ayu tidak direstui oleh orang tua Ayu yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Umum Negeri 6 Solok Selatan.
            “Bahkan, penangkapan terhadap anak saya dilakukan saat saya sedang tak dirumah. Pengakuan istri saya, sebelumnya ada seorang pemuda yang bernama Agung mencari anaknya Dodi. Karena tidak bertemu dengan Dodi, Agung menyampaikan ancaman kepada istri saya. Anak saya akan dikurung dalam penjara,” kata Hasan menirukan ancaman Agung, seraya mengatakan, bisa jadi yang datang itu oknum  aparat.
Tak sampai disitu saja, kata Hasan Basri, tidak lama kemudian datang lagi istri Pamannya yang bernama  Dewi Pegawai PU Kabupaten Solok Selatan, menanyakan hal yang sama. Bahkan, setelah Dewi pegawai Dinas PU itu pergi, datang lagi empat orang menanyakan anaknya Dodi Iskandar.
            Berselang jam 10 malam, saat Hasan Basri pulang dari mencari nafkah,  sekitar jam lima dini hari masuk sms dari Dodi anaknya memintanya datang ke kantor Polres Solok Selatan.  setelah sampai di kantor polres Hasan Basri mendapati anaknya sudah babak belur. Sadisnya, pengakuan Dodi kepada ayahnya, ia babak belur karena dipukuli oleh Rido Oktaviama penyidik Polres Solok Selatan.
            Karena kasihan dengan nasib anaknya yang masih dibawah umum dan ingin  membebaskan anak dari jerat hukum, Hasan Basri telah mencoba bermacam usaha, namun anaknya tetap di penjarakan. Akibatnya, Dodi tidak bisa mengikuti ujian kelulusan lagi.” Parahnya sekarang, Dodi telah divonis delapan tahun penjara oleh Hakim dari tuntutan Jaksa Misnawati,” kata Hasan Basri dengan perasaan pilu.
            Tak ingin menyerah begitu saja, atas keputusan hakim terhadap anaknya, ia mencoba naik banding dan jaksa juga naik banding.”Ya, Kalau jaksa banding dan rakyat biasa banding apa yang terjadi ? malah hukuman Dodi naik menjadi 12 tahun penjara dan denda Rp.200 juta,” katanya.
Diakhir pembicaraannya, ia juga mengatakan, kalau dilihat dari kasus yang dialami Dodi, anaknya seorang anak masih dibawah umur  yang begitu berat. Lalu dimana letak keadilan? Ini membuktikan semakin parahnya kinerja penegak hukum didaerah ini.” Saya akan laporkan pihak yang menangani kasus ini dilaporkan kepada atasan mereka yang berada di Jakarta, baik Kapolri maupun Kejagung. Jangan-jangan mereka main mata untuk mengorbankan anak saya,” katanya seraya menyebutkan, ia juga akan melaporkan kasus ini ke TV ONE. Deno


1 komentar:

  1. Dasar aparat mata duitan. Orang bercinta aja pake diurusin. Aku bawa kabur anak orang ja ga papa kog...

    BalasHapus