SAWAHLUNTO, INVESTIGASI_Dari data yang peroleh Investigasi dari 189 kasus HIV/AIDS di Sumatra Barat terdapat 13 kasus AIDS dan nihil kasus HIV dikota Sawahlunto.
Diketahui, penyebab HIV/AIDS di Sumatera Barat yang terbanyak adalah melalui
narkoba jarum suntik yaitu: pada HIV 50,29% (343 kasus dari 682 kasus) dan pada
AIDS 20,83% (15 dari 72 kasus).
Salah satu upaya
yang dilakukan adalah menetapkan Fasyankes IPWL (Institusi Penerima Wajib
Lapor), melalui Kepmenkes 1305/Menkes/SK/VI/2011 tentang IPWL, yang terdiri
dari 3 RS, yaitu: RSJ HB Saanin, RSUP Dr M Djamil Padang dan Puskesmas
Perkotaan Bukittinggi. Kenyataan epidemik AIDS di Sumbar saat ini.
Jika
dilihat dari jumlah kasus, jumlah AIDS jauh lebih besar daripada HIV, yang
menggambarkan belum optimalnya upaya penjaringan kasus, faktor risiko
terbesar adalah ibu, sudah ada ibu hamil dan anak yang HIV/AIDS, HIV dan AIDS
60% berkembang menjadi tuberculosis.
Menurut Kepala
DinasKesehatan dan Sosial kota Sawahlunto Ambun Kadri data itu berasal dari
RSUD M Jamil Padang, dan bagaimana pun juga kita terus mensosilisasikan terkait
HIV/AIDS itu. Terlebih dalam rangka hari HIV/AIDS tentu jadi momen untuk gencar
mensosilisasikannya, katanya kepada Investigasi usai Rapat Paripurna, Kamis
(5/12) lalu.
"Dalam
penanganan pasien, kita memiliki 2 petugas konseler di dinas yang terus
mendampingi mereka. Karena ini terkait privasi, penanganan rutinnya dilakukan
tak terjadwal dan tidak diketahui publik," sebut Ambun Kadri. Tumpak