KAB.SOLOK, INVESTIGASI_Saat
ini, Indonesia adalah salah satu negara berkembang dengan perkembangan kasus
HIV-AIDS yang cepat. Indonesia berada pada level epidemi HIV terkonsentrasi
(concentrated epidemic) kecuali tanah Papua, yang termasuk epidemi meluas.
"Kemitraan dengan sektor swasta
merupakan salah satu upaya strategis untuk mendorong partisipasi aktif dan
berkesinambungan dalam upaya pencegahan HIV-AIDS sehingga diharapkan dapat
memperluas cakupan program penanggulangan,"Kata Buapati Solok H, Syamsu
Rahim disaat membuaka Workshop pengendalian HIV Aids dan anti merokok.
Juga dihadiri, Kapolres Solok Tommy
Bambang Irawan, Ketua TP PKK Kab, Solok Ny Erlinda, anggota DPRD Kabupaten
Solok Rusli Intan Sati, Nosa Eka Nanda, kepala dinas kesehatan Mirsal, Kepala
sekolah, UPT, dan Camat se Kab, Solok.
Lanjut bupati mengatakan, Esensi upaya penanggulangan AIDS di
Indonesia adalah bagaimana untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV
dan meningkatkan kualitas hidup Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) serta meengurangi
dampak sosial ekonomi akibat HIV-AIDS.
Kepada peserta diharapkan untuk
mengikuti dengan sebaik-baiknya kegiatan ini, sehingga ilmu dan pengetahuan
tentang HIV/AIDS dapat ditularkan dan disampaikan kepada masyarakat di
sekitarnya.
Kita harapkan kegiatan ini dilaksanakan
bukan untuk mendukung seks bebas di Kabupaten Solok, namun diharapkan menjadi
pelajaran bagi masyarakat Kabupaten Solok khususnya sehingga dapat dilakukan
pencegahan sebelum terjangkit kepada kita atau masyarakat.
Tentu saja usaha untuk mencegah hal
tersebut adalah menghindari seks bebas yang bergonta-ganti pasangan (zina) yang
memang sangat dilarang oleh agama islam.
Dibandingkan daerah lainnya di Sumatera
Barat, Kabupaten Solok ada sekitar 6 orang yang positif HIV. Untuk itu
,disinilah peranan IDI dan insan kesehatan di Kabupaten Solok, untuk menekan
sehingga jumlah penderita di Kabupaten Solok tidak meningkat dari tahun ini.
Kepada masyarakat Kabupaten Solok juga
dihimbau, terutama kepada tokoh masyarakat, agama dan orang tua untuk selalu
fokus mengawasi anak kemenakannya sehingga tidak terjebak dalam pergaulan
bebas, kepada peserta hari ini tentu saja diharapkan juga peran aktif nantinya
dalam mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penyakit ini.
Diharapkan dapat meningkatkan komitmen
para pengusaha, pekerja dan pemerintah dalam mencegah HIV-AIDS, memberikan
perlindungan terhadap hak untuk mendapatkan akses mmenciptakan lingkungan yang
kondusif, bebas stigma dan diskriminasi sehingga meningkatkan kinerja dunia usaha,
masyarakat dan pemerintah serta melindungi kesehatan keluarga menuju
kesejahteraan bangsa," tutupnya.
Sebelumnya Ketua Pelaksana Olla Prianti
mengatakan, Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut peringatan hari
HIV AIDS se Dunia.Workshop ini dilaksanakan untuk menyebarkan dan menambah
pengetahuan masyarakat tentang HIV dan AIDS.
Untuk menambah pengetahuan peningkatan
efektifitas pelaksanaan pencegahan HIV/AIDS dengan membuat video penyuluhan.
Kegiatan ini mengundang 500 orang peserta dari Sekolah, Camat, UPTD Puskesmas,
UPTD Diksar, Ketua Ormas dll.
Zaldi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar