Selasa, 19 Maret 2013

Sering Terlambat Laksanakan Proyek Walikota Tegaskan Segera Tuntaskan Persiapan

BUKITTINGGI, INVESTIGASI_Pada beberapa tahun terakhir, pelaksanaan fisik proyek di kota Bukittinggi, sering terlambat dimulai, sehingga menyebabkan pengerjaannya kalau tidak tuntas, paling suasana dan kondisi sudah tidak kondusif. Bahkan diantara paket proyek yang ada tidak dapat dilaksanakan, karena terdesaknya waktu.

            Kalau pada tahun 2012 kemaren  missalnya, jika terjadi juga sedikit keterlambatan mungkin masih dapat ditolerir. Namun kenyataannya pelaksanaan paket-paket proyek di kota Bukittinggi, ternyata tidak pula berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Masih saja terlambat.-
            Karena itu, tidak salah bila Walikota Bukittinggi, pada kegiatan coffee morning yang dilaksanakan setiap Senin, pekan kemaren dengan kepala Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD), wajar menjadi berang. Khususnya untuk tahun 2013 ini, sebagai test case, pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeerah (APBD), sudah dapat dilakukan ketika tahun 2012 masih berjalan.
            Dari serangkaian investigasi yang pernah dilakukan oleh mingguan ini sejak beberapa tahun lalu, penyebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan fisik proyek di Bukittinggi, diantaranya selain disebabkan beberapa kali terjadinya keterlmbatan pengesahan APBD, juga  kesiapan dan kematangan perencanaan, dan semakin banyak saja, para aparat atau pejabat yang enggan bahkan takut terlibat atau dilibatkan dalam proyek.
            Untuk peranaan contohnya, pengurus BPC Gapensi pun mengakui parameternya dari banyaknya paket proyek yang harus dilakukan perubahan (CCO) dalam pelaksanaan di lapangan, karena tidak dilakukan dengan matang, bahkan cenderung asal-asalan. Pengurus organisasi pengusaha tertua di tanah air ini bahkan menghitung lebih dari 80 persen perubahan perencanaan.
            Sedangkan untuk keangganan atau ketakukan pejabat dalam kegiatan proyek, apakah selaku PPK atau PPTK juga diperoleh penjelesannya oleh mingguan ini dari sejumlah SKPD, karena semakin ketatnya pengawasan, sehingga di beberapa daerah cukup banyak mereka harus berhubungan dengan aparat penegak hukum.
            Dan pada tahun 2013 ini, gambaran akan terjadinya keterlambatan, bahkan mungkin juga tidak dapat dilaksanakan, sehingga menyebabkan terjadinya silva anggaran sampai puluh milyar rupiah , sehingga dinilai tidak dapat dinikmati oleh daerah dan masyarakat.
 Dalam evaluasi yang dilakukaan saat coffee morning awal pelan kemaren juga mengungkapkan, bahwa dari 107 paket proyek pada tahun ini, yang dinilai menyelesaikan kesiapan administrasi dan masuk ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) baru sebanyak 5 paket saja.
            Karena itu, Walikota Bukittinggi, H.ismet Amzis,SH pada pertemuan evaluasi tersebut menekankan kepada semua SKPD, khususnya pejabat terkait dengan kegiatan proyek supaya segera melakukan evaluasi terhadap system sertifikasi pejabat pengadaan barang dan jasa untuk diajukan kepada LKPP. Pon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar