SOLSEL, INVESTIGASI_Solsel
daerah rawan bencana musibah demi musibah terjadi di Solok Selatan, setiap ada
kejadian musibah alam yang menimpa masyarakat tidak terlepas dari tanggung
jawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), setiap ada bencana yang
melibatkan BPBD selaku Kepala Dinas BPBD Solok Selatan H. Hamudis, S,Pd, MM mengaku sering mengalami
kesulitan dengan keterbatasan yang dimiliki BPBD Solok Selatan. Keterbatasan
yang dimaksud kepala BPBD Solsel diantaranya peralatan yang tidak lengkap dan
keahlian Tim Sar yang tidak memiliki keahlian khusus.
Baru-baru ini tanggal 11 Februari
2013 terjadi salah seorang penambang emas hanyut dibawak arus deras atas nama
Ade Eka Putra umur 17 Tahun anak dari Metrizal ayah, Yulda liana ibu kejadian
kira-kira jam 17 Wib
lokasi tambang emas Batang Bangko Iliran Batang Hari lokasi tambang emas,
setelah dilakukan pencarian selama dua minggu BPBD Solsel tidak bisa menemukan
korban tersebut. Keterangan dari Kepala BPBD Solsel salah satu kendalanya
masyarakat tidak bersedia meminjamkan alat transportasi sungai seperti tempek,
personil yang tidak terlatih juga menjadi kendala BPBD Solsel, selama pencarian
juga didampingi oleh keluarga korban. Sesuai dengan aturan pencarian bisa
dilakukan satu minggu untuk selanjutnya diserahkan kepada keluarga jelas
Hamudis.
Dalwison
kabid kedaruratan dan logistik yang memimpin pencarian orang hilang mengatakan, “dalam operasional tim yang turun
kelokasi sebanyak sembilan orang dengan alat sederhana penyelaman tidak dapat
dilaksanakan karena air saat itu sangat keruh dan deras. Semua ini dlakukan
atas semangat dan tanggung jawab dan rasa kemanusiaan ini dilaksanakan selama
sembilan malam”,
ungkap Dalwison. “Untuk
pencarian ulang tidak dlakukan lagi karena beberapa pertimbangan, diantaranya
anggota penyelam tidak memiliki alat selam yang memadai”, ungkap Dalwaison.
Dengan pemangkasan anggaran 2013 ini
membuat program tidak terealisasi dengan baik ungkap Kepala BPBD Solok Selatan.
Keluhan tentang anggaran tidak hanya diungkap BPBD melainkan SKPD yang lainpun
berpendapat sama. Seharusnya Tim TAPD memangkas anggaran harus kordinasikan
terlebih dahulu dengan dinas terkait ungkap beberapa Kepala Dinas, namun yang
dilakukan Bapeda/Tim TAPD memangkas seolah mereka telah mengetahui program yang
tidak penting. Padahal mereka banyak tidak memahami program yang patut
dipertahankan atau yang dibuang ungkapan ini rata dirasakan SKPD Kabupaten
Solok Selatan
Tanggal 19 Februari 2012 juga
terjadi kecelakaan penambang tanpa izin (Peti) yang berlokasi di sungai Batang
Pudar Jorong Batu Laung Nagari Lubuak Ulang Aling Selatan yang mengakibatkan 2
orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya cidera berikut identitasnya. “korban yang meninggal 1 Buyung
Bagun 27 Tahun laki-laki alamat Abai Jorong Pasar Lamo, 2 Sial 26 Tahun
laki-laki alamat Sitapus Jorong Bangkar Dalam. Korban yang cidera: 1 Marnis 28
tahun perempuan alamat Abai Jorong Batu Nago, 2 Kamis 28 tahun laki-laki alamat
Abai Jorong Batu Kadundung, 3 Bujang N 35 tahun laki-laki alamt Sitapus Jorong
Padang Usoli, 4 Edison 28 tahun laki-laki alamat Sitapus Bangkar Dalam, 5 Bujang
Ar 39 tahun laki-laki.
Walaupun
penanggulangan bencana BPBD dikabupaten solsel dengan keterbatasan, untuk
tanggap darurat kabupaten solsel mendapat peringkat pertama di wilayah Sumatera
Barat ungkap Kepala BPBD Solsel H,Hamudis.S.Pd.MM. Deno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar