Selasa, 05 Maret 2013

Bencana Kembali Menerpa Solsel Penambang Emas Tewas Dibawa Arus



SOLSEL, INVESTIGASI_Solsel daerah rawan bencana musibah demi musibah terjadi di Solok Selatan, setiap ada kejadian musibah alam yang menimpa masyarakat tidak terlepas dari tanggung jawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), setiap ada bencana yang melibatkan BPBD selaku Kepala Dinas BPBD Solok Selatan H. Hamudis, S,Pd, MM mengaku sering mengalami kesulitan dengan keterbatasan yang dimiliki BPBD Solok Selatan. Keterbatasan yang dimaksud kepala BPBD Solsel diantaranya peralatan yang tidak lengkap dan keahlian Tim Sar yang tidak memiliki keahlian khusus.

            Baru-baru ini tanggal 11 Februari 2013 terjadi salah seorang penambang emas hanyut dibawak arus deras atas nama Ade Eka Putra umur 17 Tahun anak dari Metrizal ayah, Yulda liana ibu kejadian kira-kira jam 17 Wib lokasi tambang emas Batang Bangko Iliran Batang Hari lokasi tambang emas, setelah dilakukan pencarian selama dua minggu BPBD Solsel tidak bisa menemukan korban tersebut. Keterangan dari Kepala BPBD Solsel salah satu kendalanya masyarakat tidak bersedia meminjamkan alat transportasi sungai seperti tempek, personil yang tidak terlatih juga menjadi kendala BPBD Solsel, selama pencarian juga didampingi oleh keluarga korban. Sesuai dengan aturan pencarian bisa dilakukan satu minggu untuk selanjutnya diserahkan kepada keluarga jelas Hamudis.
Dalwison kabid kedaruratan dan logistik yang memimpin pencarian orang hilang mengatakan,dalam operasional tim yang turun kelokasi sebanyak sembilan orang dengan alat sederhana penyelaman tidak dapat dilaksanakan karena air saat itu sangat keruh dan deras. Semua ini dlakukan atas semangat dan tanggung jawab dan rasa kemanusiaan ini dilaksanakan selama sembilan malam”, ungkap Dalwison. Untuk pencarian ulang tidak dlakukan lagi karena beberapa pertimbangan, diantaranya anggota penyelam tidak memiliki alat selam yang memadai”, ungkap Dalwaison.
            Dengan pemangkasan anggaran 2013 ini membuat program tidak terealisasi dengan baik ungkap Kepala BPBD Solok Selatan. Keluhan tentang anggaran tidak hanya diungkap BPBD melainkan SKPD yang lainpun berpendapat sama. Seharusnya Tim TAPD memangkas anggaran harus kordinasikan terlebih dahulu dengan dinas terkait ungkap beberapa Kepala Dinas, namun yang dilakukan Bapeda/Tim TAPD memangkas seolah mereka telah mengetahui program yang tidak penting. Padahal mereka banyak tidak memahami program yang patut dipertahankan atau yang dibuang ungkapan ini rata dirasakan SKPD Kabupaten Solok Selatan
            Tanggal 19 Februari 2012 juga terjadi kecelakaan penambang tanpa izin (Peti) yang berlokasi di sungai Batang Pudar Jorong Batu Laung Nagari Lubuak Ulang Aling Selatan yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya cidera berikut identitasnya.korban yang meninggal 1 Buyung Bagun 27 Tahun laki-laki alamat Abai Jorong Pasar Lamo, 2 Sial 26 Tahun laki-laki alamat Sitapus Jorong Bangkar Dalam. Korban yang cidera: 1 Marnis 28 tahun perempuan alamat Abai Jorong Batu Nago, 2 Kamis 28 tahun laki-laki alamat Abai Jorong Batu Kadundung, 3 Bujang N 35 tahun laki-laki alamt Sitapus Jorong Padang Usoli, 4 Edison 28 tahun laki-laki alamat Sitapus Bangkar Dalam, 5 Bujang Ar 39 tahun laki-laki.
            Walaupun penanggulangan bencana BPBD dikabupaten solsel dengan keterbatasan, untuk tanggap darurat kabupaten solsel mendapat peringkat pertama di wilayah Sumatera Barat ungkap Kepala BPBD Solsel H,Hamudis.S.Pd.MM. Deno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar