50 KOTA, INVESTIGASI_Kehebatan
dan populernya Jokowi, Gubernur DKI Jakarta karena dukungan pers yang luar
biasa dalam setiap kegiatannya. "Kehebatan Jokowi, barang kali karena
dukungan pers. Setiap kegiatannya, apa dan mengapa dia lakukan setiap harinya
untuk kepentingan masyarakat tak ada yang luput dari liputan pers, media cetak
dan elektronik, ungkap Wakil Bupati Asyirwan Yunus menanggapi harapan dan saran
Wali Jorong ketika menjadi narasumber pada pelatihan Kepala Jorong tiga
kecamatan ( Pangkalan, Guguk dan Gunung Omeh), bertempat di Royal Denai Hotel,
Bukittinggi, Rabu ( 20/3).
Wabup
merasa tidak kalah dengan Jokowi, dalam melakukan kegiatan
kemasyarakatan, berkunjung ke perkampungan, melihat kondisi kehidupan
masyarakat, masuk kampung keluar kampung, hanya saja Jokowi lebih banyak
diliput pers. "Saya merasa tak kalah dengan Jokowi itu dalam kegiatan sehari-hari,
hanya saja dia bertugas di ibu kota yang fasilitasnya,
sarana dan prasarana transportasi, komunikasi yang cukup untuk membuatnya
menjadi seorang Gubernur yang lebih hebat, populer dan terlihat lebih merakyat,
Setiap gerak gerik, perbuatan dan kegiatannya selalu di liput media daerah,
nasional bahkan internasional, sehingga publik atau masyarakat luas dapat
menyaksikan melalui tetelevisi nasional setiap harinya,"jelasnya.
Sementara pemerintah di
daerah, yang lebih banyak berada di lapangan setiap harinya, untuk
melihat kehidupan masyarakat di daerah pedalaman, masuk kampung keluar kampung
juga yang belum dimasuki signal seperti ke Galugua, Koto Lamo Kecamatan Kapur
IX, Nenan, Maek Kecamatan Bukik Barisan, Landai dan Sungai Data Kecamatan
Harau, Koto Tinggi Kubang Balambak Kecamatan Mungka, dari 79 Nagari dan 400
lebih jorong sebagian besar telah didatangi Wabup bersama kepala SKPD.
"Tapi dari semua kegiatan yang saya lakukan itu, dalam upaya
mensejahterakan masyarakat tersebut, tidak ada yang diliput TV Nasional, karena
memang tak ada di TV Nasional di Kabupaten Limapuluh Kota. Coba
Jokowi jadi Bupati Limapuluh Kota, kita yakin sulit juga dia muncul di layar TV
Nasional seperti Metro TV dan TV ONE," jelas Asyirwan yang merasa tertantang
dengan pernyataan salah seorang Wali Jorong peserta pelatihan yang meminta
Asyirwan Yunus mencontoh gaya kepemimpinan Jokowi yang suka ke masyarakat dari
pada ngantor.
Wabup juga
menceritakan hubungan baik Jokowi dengan pers. Pagi-pagi puluhan mobil Avanza
wartawan peliput kegiatan Jokowi, dari media cetak dan elektronik telah
berjejer di jalan halaman kantor gubernur DKI yang berdekatan dengan Lemhanas,
begitu sang gubernur keluar kantor dan menuju lokasi kegiatannya, wartawan yang
memakai Avanza langsung mengikutinya, sehingga apa saja kegiatannya bisa masuk
TV Nasional, bisa disaksikan masyarakat seluruh nusantara. Padahal sebetulnya,
kita yang lebih banyak jalan kaki menuju daerah Nenan, Gelugur, dan daerah
pedalaman lainnya. Kunjungan kita ke nagari atau jorong itu sulit diketahui
masyarakat luar . "Selain dari masyarakat di nagari atau jorong yang kita
kunjungi tersebut, jarang sekali yang tahu. Karena memang tidak ada TV Nasional
di Kabupaten Limapuluh Kota ini," jelasnya.
Dalam kesempatan
itu Wabup juga, meminta Wali Jorong untuk selalu menjaga persatuan, kesatuan
serta memahami, mengamalkan dan menegakan 4 pilar kenegaraan, yakni
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.Serta meminta
kepada Wali Jorong untuk dapat mengingatkannya, memberikan kritikan sosial
terhadap pribadinya bila salah kaprah, melakukan pelanggaran hukum, atau ada
perbuatannya yang melanggar norma adat dan norma hukum. "Tolang saya
diingatkan, atau ada yang ingin bertamu ke rumah dinas, silakan datang dan ingatkan
saya," harapnya dengan meminta peserta pelatihan untuk mencatat nomor
ponselnya.
Nara sumber lainnya pada pelatihan Wali Jorong
PNPM-MP Tahun 2013 se-Kabupaten Limapuluh Kota yang berlangsung tiga
hari dari tanggal 18 sampai 20 Maret 2013 tersebut, diantaranya Khairuddin Nur,
Kaspi Darmis,SH,MH, Budi Febriandi,SP, Yengki Otrio, Soni Sandra, Sarnen
Indra,S.Pd, Ira Juita dan Rahmanida,S.Sos. Materi pelatihan, diantaranya
berkaitan dengan Penanganan Masalah, Peranan Kepala Jorong dalam PNPM-MP,
Perencanaan Partsipatif, Manajemen Kepemimpinan Lokal, Penanggulangan
Kemiskinan, Integrasi PNPM-MP, Profil Nagari, dan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah. Yuridis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar