50 KOTA, INVESTIGASI_ Masyarakat
kenagarian Batu Balang Kecamatan Harau, Kabupaten
Limapuluh Kota, merasa gelisah pasalnya ratusan hektar lahan tanaman padi para
petani ludes diserang oleh hama penggerek atau tikus, sehingga petani dalam
beberapa kali panen tidak mendapatkan hasil.
Oleh
karena itu, masyarakat setempat dibantu oleh anggota TNI dari Koramil 06/0306
Limapuluh Kota serta bantuan peralatan berupa racun dari Dinas Pertanian,
melakukan Gotong Royong (goro) bersama, guna memberantas hama penggerek yang
telah meresahkan masyarakat dengan mencari sarang dan menggali lobang-lobang
tikus tersebut.
Dalam
tiga pekan terakhir ini, hasil berburu hama tikus tersebut, berbuah
hasil, ribuan tikus sudah mati dibunuh oleh masyarakat yang dibantu oleh
anggota TNI dan bantuan racun dari Dinas Pertanian.
Sementara
itu, Yondri YS, Wali Nagari Batu Balang, dijumpai wartawan, Kamis (20/11),
mengatakan perburuan terhadap binatang penggerek atau tikus ini, terpaksa
dilakukan karena sudah sangat meresahkan para petani. Ratusan hektar sawah petani diserang oleh hama
tikus tersebut sehingga para petani gagal panen.
Dijelaskan
Yondri, akibat serangan hama tikus ini, para petani merugi karena
hasil panen tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan. “Para petani sangat
merugi karena hasil panen yang semestinya bisa dilakukan minimal 3 kali dalam
setahun, terpaksa hanya bisa dilakukan 2 kali setahun akibat serangan hama
tikus ini,” ujarnya.
Selanjutnya
kata Yondri, gerakan memberantas hama tikus ini
sebelumnya sudah dilakukan dalam tiga pekan terakhir ini. Pada minggu pertama
yang hanya dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat Batu Balang, berhasil
membunuh sedikitnya satu karung goni tikus atau lebih kurang 1.500 ekor. Pada
minggu kedua berhasil diperoleh 1,5 karung tikus, dan pada minggu ketiga tikus
berhasil dibunuh mencapai 2,5 karung goni.
Namun,
kata Yondri, karena diperkirakan hama tikus masih beribu-ribu jumlahnya,
pihaknya akhirnya melakukan kordinasi dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
Hortikultura (Distanpanghorbun) Kabupaten Limapuluh Kota dan Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Sumbar, untuk meminta bantuan.
“Keluhan
kita akhirnya direspon oleh kedua dinas tersebut. Kita mendapat bantuan 4
karung goni racun tikus. Dua goni dari kabupaten dan dua goni dari provinsi.
Racun-racun itu pemakaiannya ditembakan ke sarang atau lobang-lobang tikus
untuk memusnahkan binatang penggerektersebut, ” katanya.
Menurutnya, dalam satu karung goni racun tikus itu berisi 9 kotak. Satu kotak
isinya 100 buah. Harga satu kotak racun tikus senilai Rp 600ribu.
Berbekal
bantuan dari kedua dinas tersebut, Yondri menambahkan, pihaknya akhirnya
melakukan kordinasi dengan berbagai pihak terkait. Baik itu dengan Koramil
06/0306 Limapuluh Kota, 28 kelompok tani yang ada di Kenagarian Batu Balang dan
elemen masyarakat lainnya. Akhirnya disepakati melakukan “Alek Gadang Berburu
Tikus” yang dilakukan pada hari Rabu (19/11).
“Alek gadang berburu tikus
itu juga dihadiri oleh dinas terkait dari kabupten dan provinsi serta dari
berbagai elemen masyarakat. Alhamdulillah, hasilnya, ribuan tikus berhasil
dibunuh. Bantuan dari berbagai pihak ini sangat berarti bagi kami, khususnya
para petani,” tandas Yondri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar