Selasa, 19 Februari 2013

Waka Polresta Bukittinggi Kompol Arief Budiman : Anggota POLRI Tak Bisa Dibina, Dibinasakan


BUKITTINGGI, INVESTIGASI_Diantara proses reformasi birokrasi yang tengah diprogramkan pemerintah, tidak dapat dipungkiri, bahwa yang banyak mendapat sorotan adalah Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Tidak heran apabila image ini muncul, karena jajaran Kepolisian merupakan salah satu dari aparatur pemerintahan yang banyak berhubungan dengan kehidupan keseharian masyarakat.
                Apalagi terhadap petugas Satuan Lalulintas (Satlantas), yang sering disorot, karena dinilai justru sering kurang memberikan pelayanan sekaligus penegakan hukum sebagaimana mestinya. Terrmasuk tentunya yang bertugas di wilayah hukum Polresta Bukittinggi. Di sini petugas Satlantas tidak hanya berhadapan dengan warga kota dan sekitarnya, namun juga para pendatang sesuai fungsinya sebagai Kota Wisata.
Kondisi ini terepresentasi dalam pertemuan para wartawan dengan Wakil Kepala (Waka) Polresta Bukittinggi Kompol.Arief Budiman,S.Ik, didampingi Kasat Lantas, AKP.YD Prasetya, yang mendapat banyak pertanyaan sekaligus sorotan tidak membantah muncul persepsi terhadap kepolisian tersebut, meski itu muncul oleh ulah oknum aparat yang tidak menghargai tugas dan fungsinya.
Pertemuan yang berlangsung di Aula Mapolresta Jl.Sudirman pertengahan pekan kemaren yang sekaligus merupakan ajang silaturrahmi dan memperkokoh hubungan kemitraan antara wartawan dengan kepolisian tersebut, memang tidak dapat dihadiri oleh Kapolresta Bukittinggi AKBP Eko Nugrahadi yang tengah bertugas ke luar daerah, sehingga diwakili oleh Kapolresta, perwira menengah (Pamen) Polri yang masih relatif muda.
Karena itu Waka Polresta menyebutkan pertemuan yang berfungsi sebagaimana disebutkan di atas, diharapkan menjadi bagian upaya untuk meningkatkan kinerja petugas di jajaran Polresta Bukittinggi yang juga membawahi sebagian wilayah Kab.Agam di Bagian Timur.
Begitu sesi tanyajawab disediakan, sesuai dengan fungsinya, berbagai pertanyaan sekaligus sorotan disampaikan wartawan kepada pimpinan kepolisian di kota Wisata. Dan mayoritas pertanyaan yang muncul banyak berkisar pada kinerja serta pelayanan yang diberikan oleh petugas Satlantas. Menurut wartawan, pelayanan yang diberikan oleh petugas Satlantas, akan memberikan image terhadap pelayanan secara keseluruhan di Bukittinggi.
Menanggapi berbagai pertanyaan itu, Waka Polresta Bukittinggi mengakui, bahwa fungsi tugas Satlantas ibarat beranda sebuah rumah. Ini berarti bagaimana pelayanan yang diberikan oleh petugas Satlantas akan menjadi beranda sebuah bangunan organisasi yang tugas pokoknya sendiri adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dan apa yang disampaikan oleh para wartawan diakui Waka Polresta sebagai masukan untuk lebih meningkatkan motivasi dan kinerja jajaran Polresta Bukittinggi. Arief juga mengakui akan menjadi bagian proses pembinaan terhadap seluruh anggota kepolisian di wilayah tugasnya.
Dalam melaksanakan tuigas serta pelayanan, Arief mengakui, memang tidak akan selamanya memberikan kepuasan kepada seluruh warga yang mendapat pelayanan itu sendiri. Disamping itu, kalau ada petugas yang tidak mampu memberikan pelayanan terbaik, apalagi melakukan penyimpangan, itu tidak lain, sebagai tindakan oknum.
Sebaliknya, menurut Waka Polresta Bukittinggi menegaskan, bagi anggota yang tidak dapat dibina, ya terpaksa harus dibinasakan. Dalam arti dilakukan sangsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk pemberhentian atau hukuman penjara.
Karena itu, dengan tangan terbuka, selaku pimpinan Polresta Bukittinggi yang penuh dinamika, Arief pun berharap kepada wartawan dan masyarakat untuk memberikan masukan atau laporan terhadap petugas yang melakukan penyimpangan. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar