BUKITTINGGI, INVESTIGASI_Diantara proses reformasi birokrasi yang tengah diprogramkan pemerintah, tidak dapat dipungkiri, bahwa yang banyak mendapat sorotan adalah Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Tidak heran apabila image ini muncul, karena jajaran Kepolisian merupakan salah satu dari aparatur pemerintahan yang banyak berhubungan dengan kehidupan keseharian masyarakat.
Apalagi terhadap petugas Satuan Lalulintas (Satlantas), yang sering disorot,
karena dinilai justru sering kurang memberikan pelayanan sekaligus penegakan
hukum sebagaimana mestinya. Terrmasuk tentunya yang bertugas di wilayah hukum
Polresta Bukittinggi. Di sini petugas Satlantas tidak hanya berhadapan dengan
warga kota dan sekitarnya, namun juga para pendatang sesuai fungsinya sebagai
Kota Wisata.
Kondisi ini
terepresentasi dalam pertemuan para wartawan dengan Wakil Kepala (Waka)
Polresta Bukittinggi Kompol.Arief Budiman,S.Ik, didampingi Kasat Lantas, AKP.YD
Prasetya, yang mendapat banyak pertanyaan sekaligus sorotan tidak membantah
muncul persepsi terhadap kepolisian tersebut, meski itu muncul oleh ulah oknum
aparat yang tidak menghargai tugas dan fungsinya.
Pertemuan yang
berlangsung di Aula Mapolresta Jl.Sudirman pertengahan pekan kemaren yang
sekaligus merupakan ajang silaturrahmi dan memperkokoh hubungan kemitraan
antara wartawan dengan kepolisian tersebut, memang tidak dapat dihadiri oleh
Kapolresta Bukittinggi AKBP Eko Nugrahadi yang tengah bertugas ke luar daerah,
sehingga diwakili oleh Kapolresta, perwira menengah (Pamen) Polri yang masih
relatif muda.
Karena itu Waka
Polresta menyebutkan pertemuan yang berfungsi sebagaimana disebutkan di atas,
diharapkan menjadi bagian upaya untuk meningkatkan kinerja petugas di jajaran
Polresta Bukittinggi yang juga membawahi sebagian wilayah Kab.Agam di Bagian
Timur.
Begitu sesi
tanyajawab disediakan, sesuai dengan fungsinya, berbagai pertanyaan sekaligus
sorotan disampaikan wartawan kepada pimpinan kepolisian di kota Wisata. Dan
mayoritas pertanyaan yang muncul banyak berkisar pada kinerja serta pelayanan
yang diberikan oleh petugas Satlantas. Menurut wartawan, pelayanan yang
diberikan oleh petugas Satlantas, akan memberikan image terhadap pelayanan secara
keseluruhan di Bukittinggi.
Menanggapi
berbagai pertanyaan itu, Waka Polresta Bukittinggi mengakui, bahwa fungsi tugas
Satlantas ibarat beranda sebuah rumah. Ini berarti bagaimana pelayanan yang
diberikan oleh petugas Satlantas akan menjadi beranda sebuah bangunan
organisasi yang tugas pokoknya sendiri adalah memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Dan apa yang
disampaikan oleh para wartawan diakui Waka Polresta sebagai masukan untuk lebih
meningkatkan motivasi dan kinerja jajaran Polresta Bukittinggi. Arief juga
mengakui akan menjadi bagian proses pembinaan terhadap seluruh anggota kepolisian
di wilayah tugasnya.
Dalam
melaksanakan tuigas serta pelayanan, Arief mengakui, memang tidak akan
selamanya memberikan kepuasan kepada seluruh warga yang mendapat pelayanan itu
sendiri. Disamping itu, kalau ada petugas yang tidak mampu memberikan pelayanan
terbaik, apalagi melakukan penyimpangan, itu tidak lain, sebagai tindakan
oknum.
Sebaliknya, menurut
Waka Polresta Bukittinggi menegaskan, bagi anggota yang tidak dapat dibina, ya
terpaksa harus dibinasakan. Dalam arti dilakukan sangsi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, termasuk pemberhentian atau hukuman penjara.
Karena itu,
dengan tangan terbuka, selaku pimpinan Polresta Bukittinggi yang penuh
dinamika, Arief pun berharap kepada wartawan dan masyarakat untuk memberikan
masukan atau laporan terhadap petugas yang melakukan penyimpangan. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar